PUISI: JUNI, BERSEMANGATLAH KEMBALI

Hai kamu apa kabar?

Seperti senja sore waktu itu, indahnya sebentar saja lalu gelap

Kamu datang mengajakku jalan dengan sederet impian, namun tidak ada sama sekali yang diwujudkan, hanya untuk dikenang.

Aku tahu kalau kamu pernah patah dan gagal

Makanya, aku berusaha untuk menuntunmu melewati jalan dengan menghindari lubang yang pernah membuatmu patah

Tapi usahaku usang begitu saja. Tanpa ada respon, apalagi apresiasi

Apa gunanya dulu kamu berikan aku secawan madu, namun kamu sendiri malah menumpahkannya

Kamu mengajakku berlari mengejar pelangi, tapi kamu sendiri tak tahu arah jalannya

Kamu yang mengetuk, membuat aku percaya bahwa akan ada cerita dengan klimaks kebahagiaan berdua. Nyatanya, belum sampai klimaks, aku sudah jatuh sendirian.

Aku berusaha membangun dengan setumpuk narasi dan diksi agar ceritanya indah, namun kamu hancurkan dengan sikap yang tak berarah

Tiba-tiba semua menjadi kelam, aku terjatuh sendirian.

Aku pilih menepi untuk mengusap air mata yang jatuh di dalam ruangan yang kosong dan gelap.

Mencoba berdiri tegap dan bersikap, “aku gapapa kok, ada saatnya semua akan baik-baik saja.”

Aku percaya, pantai yang indah butuh gelombang ombak untuk menepi. Kapan saja.

Juni, bersemangatlah kembali.

Masih ada jalan yang panjang untuk merangkai narasi dan diksi yang tersisa untuk dilanjutkan menjadi cerita yang indah

Juni, bersemangatlah kembali.

Banyak orang di sekitarku yang ingin melihatku tersenyum kembali, bukan melihat dukaku saja.

Bersemangatlah kembali. Kembali merangkai cerita yang indah, jika semesta sudah baik-baik saja.

Untuk Video bisa dilihat di kanal Youtube Azam Whell.