SISI KERENNYA SEGO JANGANAN, SEGO NDORENG WARTOS, NOMOR 6 BIKIN KAGET

Mungkin sebagian warga Indonesia sudah tidak asing lagi dengan nama “Sego Janganan”, mungkin sebagian yang lain masih asing mendengarnya. Oke, aku akan sedikit saja jelaskan sisi kerennya sego janganan, terlebih sego janganan “Wartos” Wedung.

Mungkin, sampeyan-sampeyan sudah tahu betul, pernah denger dari sana-sini, tapi aku lebih suka bercerita dengan gayaku sendiri.
Jadi gini lho, ada beberapa sisi kerennya “sego janganan”:
Yang pertama, terdiri dari beberapa elemen.
Emang betul, Sego Janganan terdiri dari beberapa elemen. Elemen yang paling utama adalah sego. Sego itu nasi. Jadi, nasi merupakan elemen utama dari sego janganan. Tanpa sego, pasti engga bisa dikatakan “sego janganan”. Bukankah begitu sedulur?
Yang kedua, kuliner semua kalangan.
Sego janganan merupakan salah satu kuliner peninggalan nenek moyang. Kerennya, kuliner ini sukses merangkul semua kalangan. Entah itu Bupati, Pak RW, Bu RT, Perangkat Desa, atau masyarakat B aja, seperti aku ini. Dari masyarakat nasabah BCA, Mandiri, BNI maupun BRI. Semuanya pernah beli di “Sego Janganan” Wartos. Kalau belum pernah, ya dicoba lah. Masa gitu mau ditanyakan, sih.
Yang Ketiga, Kuliner yang sederhana namun istimewa.
Bagi sebagian orang, sego janganan tidak menarik dari segi fisik. Bagaimana mungkin fisik yang dibungkus daun pisang lebih menarik dari yang berlumer cokelat dan bertoping keju? Namun bagi sebagian yang lainnya, justeru kesederhanaan itu lah yang membuat istimewanya sego janganan. Banyak orang yang terlahir kemringet setelah merasakan sambal yang dilumurkan di sego janganan. Bukankah definisi makanan enak itu dilihat dari apa yang dirasakan di lidah, bukan dari segi fisik yang menarik?
Yang Keempat, Kuliner yang mengingatkan masa lalu
Kebanyakan orang, setelah melahap sego janganan sering kali diseret ke dalam memori kenangan masa lalu. Terlebih buat orang yang telah lama tidak merasakan nikmatnya sego janganan. Eh, ini bukan memori kenangan masa lalu bersama dia, lho. Bukan.
Orang akan dibawa teringat ke masa lampau belasan tahun. Mengingat jaman dulu pernah disuapin ibuk, bapaknya sego janganan. Atau, kenangan sarapan favorit sebelum berangkat ke sekolah.
Yang Kelima, Sego Janganan Wartos Wedung ternenak Nomor 2
Dari banyaknya elemen sego janganan dan atau sego gudangan yang tersedia di Wartos ini bersatu padu membuat citra rasa yang istimewa. Terlebih sambalnya. Dan, dari banyaknya testimoni dari pelanggan, Sego Janganan Wartos Wedung dinobatkan menjadi sego janganan ter-enak nomor 2 di radar Demak, Jepara, Kudus, Semarang, Pati dan sekitarnya.
Lantas, apakah hal-hal tersebut membuat semakin populer?
Jawabannya: tidak juga. Tergantung perspektif masing-masing penikmat.
Sego Janganan Wartos Wedung merupakan kuliner yang dimandegani oleh seorang yang bernama Mbah Ti. Seorang yang masa kecilnya bercita-cita sebagai seorang koki. Namun, ia hanya bisa menyalurkan potensinya dalam bentuk sego janganan.
Tidak seperti yang lain, Sego Janganan ia mandatkan kepada kedua puterinya untuk dipasarkan dengan media tossa, kendaraan beroda tiga. Maka dari itulah dinamakan Sego Janganan Wartos. Kendati demikian, Sego janganan ini semakin populer, banyak penggemar. Meski sederhana, asal istimewa. Maksudnya, sambalnya yang istimewa.
Begitulah testimoni dari mayoritas penikmat. Fyi, di Sego Janganan Wartos Wedung ini juga menyajikan menu pendamping untuk melengkapi kenikmatan sego janganan. Ada aneka gorengan, (yang digoreng dadakan), gimbal atau peyek udang, kerupuk, sate telur puyuh, tempe, dsb.
Bagi kawan-kawan yang melintasi di jalan raya Kauman Wedung, lebih tepatnya Masjid Besar Al Falah Wedung, bisa dicoba kenikmatan sego janganannya. Bukanya mulai setelah sholat subuh, lho.

seperti inilah panorama warung tossa: