Di era globalisasi seperti sekarang ini, internet dan terutama jejaring sosial (sosial media) begitu menjadi hal yang ciamik dan terpopuler. Dan jika Anda cukup banyak waktu untuk mengamati dunia sosial media, Anda akan menemukan banyak hal yang beraneka ragam. Dari sekian keberagaman hal yang ada di dunia sosial media, terutama di facebook, tentu ada yang paling menarik untuk diperhatikan. Seperti halnya postingan teman-temanku yang lagi galau karena putus cinta atau jomblo yang gagal move on. Diriku sering terhibur ketika membuka timeline facebook dengan postingan-postingan teman yang sedang galau. Sebut saja temanku yang bernama Maryadi–tentu saja nama samaran. Dia baru saja memutuskan bahwa dia terima untuk diputus pacarnya. Sejak Maryadi menyandang status jomblo, ia sibuk mencari solusi untuk cepat move on, melupakan sang mantan. Ia sering searching di youtube tutorial melupakan mantan dengan jitu, sering kali bertanya, curhat kepadaku.
“Mas Bro, bagaimana sih cara melupakan mantan dengan cepat, padahal aku sering searching tutorial-tutorial di youtube. Tapi hasilnya nihil. Kamu kan temanku yang paling ganteng, mbok ya dikasih tahu caranya”
“Sudah toh, mbok ya gak usah lebay gitu, eman-eman kuotamu je. Semakin kamu rempong begitu mencari cara melupakan mantan, semakin kamu tambah ingat sama dia”
“Lah kok bisa begitu?” Tanya Maryadi
“Ya jelas bisa dong. Dengan apa yang kamu lakukan itu, hasilnya pasti kontradiktif. Justru ingatanmu kepada dia semakin kuat. Coba, dengerin kata Pak Dhe Didi Kempot: wis tak lali-lali, malah san soyo kelingan.” Jawabku sambil ngusap-ngusap pundak Maryadi.
“Oh iya ya.. Kamu memang temanku paling baik, pintar, tidak sombong, dan rajin menabung” Puji Maryadi kepadaku.
“Oh yo jelas dong Mar. Kita itu bagaikan langit dan bintang, kamu langitnya dan aku bintangnya. Kamu bagaikan bumi dan aku bulannya. Kita seperti Pegadaian, Kamu bagaikan emas dan aku tukang gadainya. Hahaha...”
Entah dapat ilham dari langit sebelah mana si Maryadi tersebut. Pasalnya, setelah curhat kepadaku kini dia semakin aktif di dunia sosial media. Sering pamer duka lewat curhatannya, menceritakan hal-hal yang sedih, semakain pandai merangkai puisi yang penuh aroma kepedihan dan bertaburan kata-kata yang sok puitis dan dibumbui kata-kata lebay yang menimbulkan kesan hati perih mengalirkan air mata.
Mencari sensasi dengan cara tersebut, dia berharap ada lawan jenis yang bersimpati dengan kondisi hatinya, lalu jatuh cinta. Dan ternyata harapannya hampir tercapai. Karena postingan-postingannya, kini Maryadi semakin terkenal di sosial media, layaknya selebritis digital. Banyak yang memperhatikan dia baik dari lawan maupun sesama jenis karena postingannya tersebut. Di samping sebagai selebritis digital, dia juga mendadak suka jadi penyair karena sering mengalirkan kata-kata lewat puisinya yang beraroma kepedihan.
Dengan teknik seperti ini, Maryadi berharap ada cewek-cewek yang bersimpati, lantas berkomunikasi dengan akrab, lalu jatuh cinta. Pucuk dicinta ulampun tiba, harapan Maryadi kini hampir tercapai. Ada seorang cewek cantik yang begitu sering mengomentari postingan Maryadi juga perhatian dengan kondisi hati Maryadi. Tanda jatuh cinta. Betul, begitu berawal dari saling komentar-mengomentari, kini berlanjut ke japri, sering BBM, WA tiap hari. Sebut saja cewek itu bernama Aini, tentu saja nama samaran. Dia cantik seperti keturunan Arab, hidungnya mancung, katanya Maryadi.
“Dia dapat nilai berapa ini Bro?” Kata Maryadi sembari melihatkan foto Aini
“Jos, kasih 90 aja deh. Cocok buat kamu Mar” Jawabku ikut senang melihat Maryadi senang.
Memang, setelah hampir sukses, Maryadi sering curhat kepadaku tentang kisah kasmarannya dengan Aini. Dan ternyata, Aini juga senasib dengan Maryadi dalam kisah asmaranya. Duh, kasihan bener ya..
Setelah saling kenal begitu lama, berkomunikasi akrab, kini mereka berdua jadian. Mungkin mereka jatuh hati karena senasib sepenanggungan. Tak mengapa, asal berhasil punya pasangan baru.
Itulah hebatnya jomblo masa kini!!
Demikianlah cerita Maryadi, cerita cinta pada era digital. Memang, jejaring sosial atau sosial media berkontribusi besar terhadap para jomblo. Hal ini lebih baik daripada penggunaan sosial media untuk menyebarkan fitnah, hoax, untuk saling benci-membenci.
Dan untuk para jomblo, terutama yang gagal move on, janganlah berputus asa, sebab putus asa itu perbuatan yang dibenci Allah. Cobalah pamer dukamu di sosial media, dan bukan hal mustahil kamu akan menemukan pengganti yang baru, seperti halnya Maryadi.
Tanbihun: ditulis pada 8 Oktober 2017